Saturday, August 12

Inspirasi sebuah Ember Bocor ...

Seorang petani memiliki dua tong ember, setiap hari ia pergi ke sungai menimba air dengan sebuah pikulan. Di antara kedua tong ember itu ada satu yang bocor, karena itu setiap kali saat tiba di rumah, isi ember ini selalu hanya menyisakan separo airnya saja, sedangkan ember air yang satunya lagi selalu penuh isinya. Demikianlah, selama 2 tahun, dari hari ke hari, si petani hanya bisa menimba satu setengah ember air setiap hari dari sungai.

Ember yang sempurna tanpa celah itu sangat bangga dengan dirinya yang utuh sempurna dan tanpa cacat, dan tentu saja ember yang bocor itu merasa sangat malu dengan kekurangan dan ketidakmampuan dirinya dalam melaksanakan tugasnya itu. Setelah 2 tahun mengalami kegagalan itu, suatu ketika di sungai, ember yang pecah itu akhirnya memberanikan diri bertanya pada si majikan: “Saya merasa sangat menyesal, sebab di sebelah saya ini ada lubangnya, bocor di sepanjang jalan, dan hanya bisa memikul setengah ember ke rumah.”

Si petani itu lalu menjawabnya, “Apa kamu telah perhatikan? Di sepanjang jalan sebelahmu itu telah tumbuh banyak bunga, sedangkan di sebelah lainnya tidak ada bunga? Sejak awal saya sebenarnya sudah mengetahui kamu bocor, karena itu di sepanjang jalan sebelahmu itu (yang bocor) saya menaburkan bibit bunga. Dan setiap hari dalam perjalanan menuju ke rumah sambil memikul air itu, kamu telah menyirami mereka. Dan 2 tahun sudah, setiap kali saya melewati pinggir jalan itu memetik bunga segar untuk menghiasi meja makan. Jika bukan dikarenakan kekurangan yang kamu maksudkan itu, lalu bagaimanakah saya bisa mempunyai bunga yang demikian segar dan indah untuk menata dan menghiasi rumah saya?”

Seumpamanya setiap orang dari kita ini adalah ember yang bocor itu, masing-masing pasti memiliki kekurangan dan ketidaksempurnaan. Seandainya kita menaruh sebuah hati yang lapang, tahu bagaimana mendapati kelebihan atau keistimewaan orang lain, bahkan bisa memanfaatkan kelebihan dan menutupi kekurangan kita. Maka kehidupan kita pasti akan semakin bermakna.

Inspirasi di atas mengingatkan gue banget tentang apa yang seringkali gue rasain, mungkin yang lain ada juga yang merasa gitu... inspirasi ini mencerminkan banget kehidupan kita yang seperti ember2 itu, ada yang bocor dan ada juga yang bagus, dan majikannya itu menggambarkan sosok si Doi, Babe kita di Sorga... Sering kali gw punya perasaan yang sama seperti ember yang bocor itu... gw selalu bertanya2 sama diri gw dan sama Tuhan, kenapa sih gw ga bisa jadi seperti orang2 laen yg punya banyak kelebihannya, malah yang ada tu malah bolong2nya dan banyak kekurangan yang ada di diri gw. Kenapa orang laen bisa sedemikian rupa punya keahlian dalam berbagai bidang ini dan itu, sedangkan kenapa diri gw dikasinya cuma segitu aja, malah rasanya kurang, bukan cuma pas-pasan.

Selama ini memang udah banyak denger kotbah tentang 'role' kita masing2 sebagai anak Tuhan, memang setiap dari kita punya bagiannya masing2, peran yang berbeda2, dan seperti tubuh Kristus yang setiap organnya punya tugas masing2. Tapi entah kenapa tetep aja gw malah kadang merasa kurang puas, kenapa 'role' yg dikasi ke gw cuma segitu aja, knp ga orang laen yg di 'role' gw dan gw menggantikan orang laen. Tapi dari cerita di atas mungkin agak menghibur gw, mungkin dari kekurangan yg gw ada, Tuhan bisa menanamkan benih2 di tempat lain di mana kekurangan gw itu bisa menjadi berfungsi di tempat lain. Sama seperti ember yg bolong itu, mungkin dari bolongnya itu gw bisa membagikan air berkat yang menyirami benih2 yang ditanam sama Boss kita di atas, sampe tahap di mana benih2 itu tumbuh dan bisa menghiasi dunia?! Well ... who knows ... karena memang kita ga tau bagaimana cara kerja Tuhan di balik semua kejadian2 di dunia ini kan ... menurut lo pada gmn? kasi masukan donk ... hehehe

Ganteng, Out !!!
posted by Yuyu  @  1:03:00 AM  | 

1 comments:

Post a Comment

<< Home